The King Of Lip Service, sematan gelar kepada Presiden Joko Widodo oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia ini beberapa hari ini menjadi pembahasan publik. Menjadi tambah gaduh karena imbas mengunggah meme kritikan di medsos, BEM UI dipanggil oleh Rektorat.
Sikap Rektorat itu banjir kritikan. Banyak kalangan menilai apa yang telah dilakukan pihak Rektorat itu sebagai upaya pembungkaman dan mirip orde baru. Bahkan belakangan terungkap sang Rektor selain menjabat pemimpin tertinggi UI juga menjadi Wakil Komisaris Utama BRI.
Tak hanya itu, sikap Rektorat ini disinyalir karena ada capur tangan dari Istana. Baik secara langsung ataupun tidak langsung. Presiden Joko Widodo pun angkat bicara terkait label yang disematkan oelh BEM UI.
Orang nomor satu di republik ini mengatakan bahwa dalam negara demokrasi kritik adalah hal biasa. Menurut Jokowi, apa yang dilakukan BEM UI adalah bentuk kebebasan ekspresi. Meski demikian, secara eksplisit Jokowi menyatakan bahwa setiap kritik harus tetap disampaikan dengan cara yang merepresentasikan budaya kesantunan dan tata krama.
Sesi Tanya Jawab Cak Ulung persembahan Kantor Berita Politik RMOL akan membahas hal itu dengan beberapa narasumber pada:
Hari/tanggal: Kamis (24/6/2021)
waktu : 14.00-15.00 WIB
Tema: "Kritik Mahasiswa & Sopan santun Ala Istana"
Narasumber:
1. Raihan Ariatama Ketum PB HMI
2. Sekjen DEMA UIN Jakarta Dili Asrin Ramdoni
3. Neni Nur Hayati, Direktur Eksekutif DEEP
Dua kader PDIP Harun Masiku dan Mardani Haji Maming berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO) atau buron ...