Lewat Konferensi Asia-Afrika tahun 1955 di Bandung, Jawa Barat. Indonesia sukses membakar semangat persatuan bangsa-bangsa Asia-Afrika. Namun, peringatan ke-60 KAA yang diselenggarakan tanggal 19-24 April 2015, menimbulkan kecemasan. Selain dianggap hanya menjadi arena pencitraan dalam peringatan KAA, tercium juga adanya agenda kelompok dagang yang menunggangi peringatan tersebut. Benarkah ingar-bingar KAA hanya sekedar ajang pencitraan pemerintah? Adakah gagasan besar tuan rumah demi tatanan global yang lebih baik?