Beredarnya ijazah palsu terbitan universitas bodong memperburuk citra dunia pendidikan Indonesia. Lebih memprihatinkan karena para birokrat, pejabat tinggi negara sampai calon kepala daerah menggunakannya untuk meraup dukungan atau sekadar meningkatkan prestise.
Relakah kita menyerahkan masa depan Indonesia ke tangan para pendusta ini?